Saturday 9 January 2016

Diary Backpakers














Kita hidup di zaman dimana kaki menjadi object kamera, atau kertas bertuliskan salam dari ketinggian beribu-ribu meter dibawah permukaan laut.
Kita bahagia ketika mendapatkan ribuat like, dan commentar dari milyaran orang yang memuji atas background yang begitu bagus. Meskipun tak jarang akhirnya ada yang gagal, bahkan sampai meninggal.
Itu trend, dimana kita akan puas ketika berhasil menjadi pusat perhatian. Ketika kita berhasil membuat banyak orang iri, meski pada akhirnya akan timbul pribadi sombong dan kecanduan ingin selalu menjadi yang terdepan.
Sampai lupa bahwa apa yang dilakukan saat ini bisa saja menjadi akhir dari segalanya, atau berdampak negatif kepada alam yang sering kita dustai.
Terlebih kepada mereka yang hanya mementingkan dirinya sendiri ketimbang makhluk disekitar seperti halnya tumbuhan, hewan, dan makhluk astral yang juga butuh hidup layaknya manusia.
Sehingga kita keasyikan dan lupa bagaimana sulitnya merawat ketimbang merusak.
Ibaratnya kamu punya anak, lalu ada seseorang yang mencubitnya keras hingga ia memar apakah kamu akan diam saja?
Hentikan ulah kekinianmu sebelum semuanya terlambat, mengexplore boleh tapi alangkah indahnya jika sembari menjaga.

Salam dariku, yang juga gemar mengelilingi dunia.

1 comment: