Friday 30 December 2016

Jatuh cinta diam-diam?

     Hay selamat malam,

     Malam ini aku bingung ingin menulis apa, jujur aku masih syok dengan kejadian kemarin. Handphone ku hilang, dan semua puisi-puisi, dan cerpenku juga ikut hilang. Tapi lebih dari itu semua, aku hampir putus asa akan emailku, dan terimakasih sekali atas bantuan omku, emailku bisa kembali lagi. Meskipun aku harus kembali menabung untuk bisa membeli handphone, tapi setidaknya aku tidak jadi mengecewakan para client yang sudah mempercayakan tugasnya kepadaku. Juga tak kehilangan blog ini.
     Oh iya, kemarin malam salah satu temanku bertanya, sekaligus mengadukan semua keresahan hatinya. Dia bilang, dia sedang jatuh cinta. Tapi jatuh cinta yang tidak biasa. Jatuh cinta seperti apa? jatuh cinta diam-diam. Dia hampir meneteskan airmata, jujur aku paling tak suka melihat wanita cengeng. "Jatuh cinta diam-diam itu sakit, seperti puisimu bilang." Ahh aku tidak setuju! Jika sakit, ya memang sakit sih. Terlebih aku adalah orang yang sering mengalami hal seperti itu. Tapi itu semua tidak patut untuk ditangisi! Hidup akan terus berlanjut bukan?
     Menurut kamu, apa yang lebih menyedihkan dari sekedar mencintai diam-diam?
Disini siapa yang tidak pernah mengalami hal seperti itu? Menurutku rasanya sangat aneh. Dilain sisi kamu bisa lebih terlihat bodoh, tapi disisi lain kamu bisa lebih terlihat pintar. Bodoh karena hanya kamu yang merasa, juga pintar karena kamu mampu tersenyum dibalik luka. Karna sebuah kepintaran tidak selalu tentang bersabar.
     Dan menurut kamu, apa yang lebih menyenangkan dari sekedar dicintai diam-diam?
Lagi, dan lagi aku bertanya, disini siapa yang tidak pernah mengalami hal seperti itu? Menurutku rasanya sangat membingungkan. Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah tahu bahwa ada orang yang menaruh hati diam-diam. Dan terkadang, orang yang menyimpan perasaan kepada kita bisa berubah 180 drajat dari biasanya.
     Jadi menurut aku, baik dicintai atau mencintai diam-diam itu sama-sama sakit. Sama-sama tidak ada pihak yang diuntungkan. Jika kamu mencintai seseorang, lebih baik katakan saja. Sekalipun kamu wanita, katakan apa yang sedang kamu rasakan. Katakan saja, yang terpenting jangan sampai lupa bahwa kamu adalah wanita. Katakan dengan kata yang tak membuat harga dirimu jatuh :)

-MRA

Panimbang, 30 Desember 2016.

Thursday 15 December 2016

Diujung Mendung Bulan Desember

Aku pernah membayangkan seseorang untuk tetap tinggal.
Namun kenyataanya,
Realita dan hayalan tak selalu bisa berjalan berdampingan.
Aku pernah merasa tersakiti dibulan ini. Menangis ditengah hujan yang turun dengan begitu deras,
Berteriak ketika kilatan petir datang,
Dan terisak diujung jendela bersama tetesan air.

Lalu mendung menyapaku lagi,
Terus saja begitu sampai bulan ini habis.
Dingin hadir seakan memelukmu adalah obatnya.
Aku pernah merasa ingin sekalipun itu sulit.
Lalu membayangkan mu,
Mungkin terdengar agak kotor.
Tapi dengan cara apa lagi agar terus bisa membuatmu hidup?

Aku sudah terlalu mencintaimu sekalipun kau tidak.
Aku mencintaimu,
Meski diujung mendung bulan desember, aku mati.
Aku mati dengan segala keinginanku.
Aku mati bersama rindu, cinta,
Dan semua yang kini menjadi batas.

Aku mati sekalipun aku tak ingin.
Namun aku masih berusaha menunggu,
Menunggu kau membawa payung,
Dan meneduhkan ku ditengah badai.
Untuk segala perjuangan kita.
Karna inginku hanya satu; aku tak ingin segalanya jadi percuma.
Maka kembalilah, karena hujan belum juga reda.

Panimbang, 15 December 2016.
Catatan Lelaki patah hati, Rivall Ali.